Pagi ini
sungguh menyenangkan!! Rasanya ingin melompat-lompat seperti kelinci kesana
kemari dan gak mau diam. Aiiihhh...
Untuk dua
detik yang sangat berharga. Ketika gw mau masuk ke ruangan gw yang tepat
berseberangan dengan ruang marketing, gw melirik ke dalam ruangan tersebut dan
dengan amat sangat kebetulan Mr. C berada pada posisi yang sangat terjangkau
sehingga mata gw dan matanya pun saling bertemu.
Anehnya dia
sama sekali gak memalingkan wajah. Seakan dia menantang balik tatapan gw. Gw yakin
waktu itu wajah gw tanpa ekspresi ketika menatap matanya. Yah, bisa dibilang gw
sedikit pandai menyembunyikan perasaan dan mungkin gw juga bisa berakting? Oh,
yang pasti dalam keadaan itu, gw sangat menikmatinya. Tapi setelah dua detik,
gw yang memalingkan wajah duluan karena gw harus masuk ke dalam ruangan gw
(karena gw emang sedang berjalan ke ruangan gw, gak mungkin berhenti dengan
sengaja kan??)
Yah setelah
masuk ke dalam ruangan, otomatis bibir gw melengkung. Senyum gw berkembang
sendirinya seperti orang gila! Gw gak peduli orang melihat gw senyam-senyum gak
jelas kayak gitu yang penting Mr. C gak lihat sikap aneh gw. Ooohhh...
mengingat kejadian itu kembali rasanya... ehem!
Tapi ketika
siang hari gw mulai disibukkan oleh pekerjaan gw dan sikap angkuh serta sombong
si mentor gw pun muncul lagi. Heran gw..
Gw dikasih
dokumen sama bos gw dan otomatis gw mempertanyakan dong yah apa yang harus gw
lakukan dengan dokumen tersebut terlebih lagi ternyata dokumen tersebut sudah
diinput datanya di komputer.
Dan kebetulan
bos gw lagi duduk di meja seberang meja gw dan bilang kalau gw harus cetak PO
dari komputer gw sendiri. Oke bos! Saya mengerti!
Tapi ternyata
si mentor sudah memberikan lembaran PO yang sudah dicetak tepat di depan gw
sambil berkata (kalau gw gak salah dengar), “kelamaan”
Kuping gw
langsung panas. Nyeeesssss....
Hello, Mr.
Perfect! Anda pasti melihat saya baru aja menyelesaikan satu tugas yang gak
sedikit dan gw baru aja kembali dari toilet jadi gw pasti gak tau kenapa
dokumen itu ada di meja saya dan harus saya apakan! Anda gak perlu melakukannya
kalau merasa keberatan. Saya gak pernah merasa keberatan dengan semua pekerjaan
yang diberikan. Doh!
Gw jadi
ingat pas dia pernah bertanya ke gw, “waktu gw gak masuk seharian itu, elo
ribet kan?”
Sumpah! Pas dia
nanya itu ke gw dalam kondisi gw lagi nenteng-nenteng dokumen dan diapun bicara
gak jelas (persis kayak orang kumur-kumur), gw Cuma bisa bilang “hah?” “hah?”
Persis mirip
orang idiot! -_-
Bukan salah
gw kalau gw gak dengar omongan elo karena emang gw sama sekali gak jelas situ
ngomong apaan! Dan setelah gw menyadari apa yang dia ucapkan barusan (gw pun
lepas dari sikap idiot gw), gw pun menjawab “ah, iya”
Well, waktu
itu dia pernah gak masuk selama sehari dan hampir semua orang nanyain dia
kenapa gak masuk. Wah, maaf saya bukan ibunya jadi jangan tanya saya. Maklumlah,
doi kan salah satu orang penting disitu. Hihihi...
So, gw
memutuskan untuk menjawab singkat seperti itu karena gw memang ingin
mengeluarkan ucapan yang dia harapkan. Kalau misal gw jawab “oh, biasa aja sih”
Well, gw gak
tahu apa yang akan terjadi sama gw esok hari. So, gw akan memilih jalan aman
bung!
Dia benar-benar
berbanding terbalik dengan bos admin gw! Bos gw orangnya sangat tenang dan
seperti yang pernah gw bilang sebelumnya, dia happpyyyyy melulu. Dia tipe orang
yang gak bikin bawahannya merasa tertekan dengan pekerjaan. Meskipun ada kasus
atau masalah terhadap suatu dokumen, dia pasti mendiskusikannya sambil sedikit
tertawa (tapi masalah itu tetap dibahas). Well, gw senang jadi bawahan dia.
Tapi kenapa
mentor gw selalu bikin gw tertekan??
Well, akan
gw buktikan bahwa gw bukan orang yang mudah menyerah. Gw ambil positifnya kalau
dia melakukan hal itu supaya hasil kerja gw bisa dibanggakan dan tahan mental. Yes, sir!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar